Category Archives: PROGRAM PEMERINTAH

Walikota: Lurah Dan LMK Harus Menjaga Harmonisasi

Jum’at, 13 Mei 2011 11:21

written by Louise

JAKUT – Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono menekankan kepada pengurus Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) se Jakarta Utara untuk bersinergi dan menjaga harmonisasi dengan lurah setempat. Hal itu ditegaskan ketika menghadiri acara pelantikan anggota LMK Kecamatan Pademangan di Marina Batavia, Kelurahan Ancol, Jumat (13/05).

 “Lurah dan pengurus LMK harus kerjasama dalam menyelenggarakan kebijakan dan pemberdayaan masyarakat. Jika ada ganjalan yang menganggu hubungan kedua belah pihak segera selesaikan secara damai karena bisa menjadi beban masyarakat,” himbau Walikota.

Menurutnya, LMK adalah lembaga kemasyarakatan yang tertinggi dikelurahan. “Beban tugasnya sangat berat dan juga dibutuhkan inovasi serta transparansi dalam mengemban tugasnya,” tambah Bambang Sugiyono.

Sedangkan di wilayah Kecamatan Pademangan, sedikitnya 30 anggota LMK telah dilantik dan siap mengemban tugas untuk menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kepada lurah setempat. “Mereka harus meningkatkan kinerjanya dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Selain itu, ikut serta mendukung program pemerintah dalam kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Muhammad Yuliadi, PLH Camat Pademangan kepada wisatapesisir.com.

Usai menghadiri prosesi pelantikan pengurus LMK Kec. Pademangan, Walikota langsung menuju Pantai Mutiara Sport Club, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan untuk memberikan pengarahan kepada 68 pengurus LMK se Kec. Penjaringan yang baru dilantik.

“LMK bisa menjadi media dan forum untuk menginformasikan kebijakan dan peraturan perundang-undangan kepada masyarakat. Mereka telah diamanahkan untuk mengemban tugas ini dan harus bisa menunjukan hasil kerja yang terbaik,” ujar Rusdiyanto, Camat Penjaringan.

Program Pengolahan Sampah di Kawasan Pemukiman

02 Apr 2011

MENGURANGI volume sampah di ibu kota, berbagai program pengentasan sampah terus jalankan Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Salah satunya dengan mengurangi volume sampah yang akan diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Pusat Daur Ul-ang dan Komposting (PDUK) serta Stasiun Peralihan Antara (SPA) yang ada di Jakarta. Caranya, dengan menjadikan sampah sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomis dengan memanfaatkannya sebagai .sumber energi listrik, kompos, dan bahari baku industri daur ulang. Untuk itu, di tahun 2012 mendatang, Dinas Kebersihan DKI mencanangkan program pengolahan sampah rumah tangga di kawasan pemukiman.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Ir. H. Eko Bha-runa mengatakan, ke depan seluruh pengembang perumahan diharuskan membuat tempat pengolahan sampah di kawasan perumahan tersebut. Artinya, setiap sampah rumah tangga sudah harus dipilah sejak dari sumbernya sehingga diketahui mana sampah yang dapatdigunakan kembali dan mana sampah yang memang harus dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Sehingga nantinya, sampah yang dapat digunakan kembali atau dapat didaur ulang akan diolah menjadi energi listrik maupun kompos atau pupuk. Meski energi listrik yang dihasilkan kecil, namun dapat digunakan untuk menerangi jalan kawasan perumahan. Sedangkan kompos tentu bisa dimanfaatkan untuk pemeliharaan taman-taman di areal kompleks perumahan tersebut.

DIDAUR ULANG

Dengan cara itu, paling tidak nantinya, Dinas Kebersihan hanya mengangkut 10 persen sampah ke tempat pembuangan sampah akhir. Sedangkan 90 persen sisanya telah diolah oleh masyarakat. Diprediksi, volume sampah rumah tangga yang dihasilkan per satu kawasan perumahan sekitar 80-100 ton. Jika sampah langsung dipilah dan diolah, maka sekitar 90 ton bisa didaur ulang sedangkan 10 ton lagi diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir.

“Kalau semua developer bisa melakukan ini, tentu akan mengurangi volume sampah di DKI Jakarta. Rencananya, awal tahun 2012, program ini akan dicanangkan dan sudah beroperasi di seluruh kompleks perumahan di Jakarta. Sekarang kita sedang kaji konsepnya dan payung hukumnya seperti apa,” ujar Eko Bharuna di Balaikota, Rabu (16/3).

Saat ini, terdapat 94 titik tempat daur ulang atau 3R (reduce, reuse, dan recyde) yang tersebar di lima wilayah kota. Melalui aktifitas ini dapat direduksi sampah sebanyak 752 meter kubik per hari atau setara dengan 167,11 ton per hari atau sekitar 3 persen dari umbulan sampah.

Untuk mewujudkan program itu, Eko mengungkapkan, tahun ini, Dinas Kebersihan sudah memulai membuat Sentra 3R yang dikelola pengembang. Seperti di kawasan PDC (Pantai Indah Kapuk). Di lokasi fasos dan fasum seluas 3 hektar Pantai Indah Kapuk akan dibuat proyek percontohan. Nantinya, sampah yang diolah menjadi listrik dan kompos dengan kapasitas sekitar 250 ton per hari.

2 SENTRA

Lalu, di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dekat asrama Dinas Kebersihan DKI Jakarta dengan luas lahan 2,6 hektar. Sentra 3R ini bisa menampung dan mengolah sampah hingga 250 ton per hari.

Saat ini, ditambahkan Eko, baru terdapat satu Sentra 3R yang dibangun di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat. Sedangkan lokasi lain yang dibidik untuk segera dibangun yakni, di Pulogebang (Jakarta Timur) dan Durikosambi Barat (Jakarta Barat). Dua lokasi itu, diharapkan bisa menampung sampah sebanyak dua kali lipat dari dua sentra yang dibangun lebih awal yakni 500 ton per hari.

Untuk pembangunan satu Sentra 3R, diungkapkan Eko, membutuhkan investasi sebesar 6 juta dolar Amerika melalui lelang pihak ketiga. Sedangkan pembangunan fisiknya hanya membutuhkan waktu enam bulan, (john/nk)

Ringkasan Artikel Ini

MENGURANGI volume sampah di ibu kota, berbagai program pengentasan sampah terus jalankan Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Salah satunya dengan mengurangi volume sampah yang akan diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Pusat Daur Ul-ang dan Komposting (PDUK) serta Stasiun Peralihan Antara (SPA) yang ada di Jakarta. Artinya, setiap sampah rumah tangga sudah harus dipilah sejak dari sumbernya sehingga diketahui mana sampah yang dapatdigunakan kembali dan mana sampah yang memang harus dibuang ke tempat pembuangan sampah. Jika sampah langsung dipilah dan diolah, maka sekitar 90 ton bisa didaur ulang sedangkan 10 ton lagi diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir. Melalui aktifitas ini dapat direduksi sampah sebanyak 752 meter kubik per hari atau setara dengan 167,11 ton per hari atau sekitar 3 persen dari umbulan sampah.

Anggota LMK Jangan Sumbat Usul Warga

PASAR MINGGU (Pos Kota) –

Sebagai penganti Dewan Kelurahan (Dekel) diharapkan kegiatan dan pelayanan Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) hendaknya tetap eksis dalam memberikan pelayanan serta aspirasi ke masyarakat maupun warganya. Terlebih ke dua lembaga itu memang berbeda dalam pelaksanaan di lapangan.

“Anggota dan pengurus LMK nantinya selain membantu masyarakat menyampaikan perumusan usulan kebutuhan masyarakat tersebut juga diharapkan mampu membantu pemerintah dan mensosialisasikan peraturan perundang-undangan serta program lainnya,” kata Asisten Administrasi Perekonomian Jaksel Sotar H didampingi Camat Pasar Minggu Sudiyanto saat melantik 65 anggota dan pengurus LMK di tujuh kelurahan se Kec. Pasar Minggu, Sabtu (14/5).

Menurut dia, peranan pengurus dan anggota LMK nantinya dapat membantu lurah dalam menyelenggarakan ke pemerintahan dan untuk menampung aspirasi serta meningkatkan partisipasi dalam pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan itu, tambah dia, tentunya diharapkan dapat membantu masyarakat menyampaikan perumusan serta usulan kebutuhan masyarakat tersebut yang akan dibantu pemerintah yang bertujuan untuk pembangunan di Pemda DKI Jakarta.

Pembangunan yang mengabaikan aspirasi masyarakat serta berorientasi kebijakan yang bersifat dari atas ke bawah atau top down sering kali menimbulkan penolakan atau pertentangan dari warga maupun masyarakat. “Sehingga peranan LMK tentunya sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan di DKI Jakarta,” tuturnya.

Sejumlah warga setempat, menilai kehadiran LMK sebagai penganti Dekel diharapkan lebih aspiratif serta mau mendengar serta menyampaikan keluhan yang selama ini terjadi di lingkungan bawah khususnya masyarakat ke pemerintah. “Jangan malah menutupi atau menyumbat usulan serta aspirasi warga untuk kemajuan pembangunan wilayah di kelurahan,” ujar Ny. Rinto, warga Kel. Pasar Minggu berkiatan adanya pelantikan pengurus LMK se Kec. Pasar Minggu. (anton/B)